RUMUS BASIS KEAGAMAAN, ETIKA DALAM MASJID DAN KEUTAMAAN MEMBACA AL QURAN TAKMIR MASJID NURUL HIKAM
EKONOMI, KEAGAMAAN dan INDUSTRI
LQ = (Kn/Mn)/(K/M).
LQ atau kepanjangan dari Location Quotient adalah suatu rumus untuk mengukur dan mengetahui perbandingan peran suatu sektor ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri yang ada pada suatu daerah terhadap besarnya peranan sektor ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri tersebut secara nasional. yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor basis ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri atau leading sektor ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model LEMBAGA KEUANGAN regresi FINANCIAL program RETENSI basis ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi, keagamaan mayoritas maupun industri melalui pendekatan perbandingan.
ETIKA DALAM MASJID NURUL HIKAM
Masjid Nurul Hikam PWGKA {Perumahan Warga Griya Kencana Asri}} atau Bangunan Masjid Warga (BMW) adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid di Indonesia adalah Langgar, Surau atau Mushollah (LSM). Istilah tersebut diperuntukkan bagi masjid yang tidak digunakan untuk Sholat Jum'at, dan umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
Aturan dan Etiket
Masjid sebagai tempat beribadah kaum muslim, merupakan tempat suci. Oleh karena itu, ada peraturan dan etiket yang harus dipenuhi ketika berada di masjid.
Imam
Pemilihan imam sebagai pemimpin salat sangat dianjurkan, meskipun bukan sebuah kewajiban. Seorang imam haruslah seorang muslim yang jujur, baik dan paham akan agama Islam. Sebuah masjid yang dibangun dan dirawat oleh pemerintah, akan dipimpin oleh Imam yang ditunjuk oleh pemerintah. Masjid yang tidak dikelolah pemerintah, akan memilih imam dengan sistem pemilihan dengan suara terbanyak. Menurut Mazhab Hanafi, orang yang membangun masjid layak disebut sebagai imam, walaupun konsep ini tidak diajarkan ke mazhab lainnya.
Kepemimpinan salat dibagi dalam tiga jenis, yakni imam untuk salat lima waktu, imam salat Jumat dan imam salat lainnya (seperti salat khusuf atau jenazah). Semua ulama Islam berpendapat bahwa jamaah laki-laki hanya dapat dipimpin oleh seorang imam laki-laki. Bila semua jamaah adalah perempuan, maka baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi imam, asalkan perempuan tidak menjadi imam bagi jamaah laki-laki.
Kebersihan
Masjid merupakan tempat yang suci, maka jamaah yang datang ke masjid harus dalam keadaan yang suci pula. Sebelum masuk masjid, jamaah harus berwudhu di tempat wudhu yang telah disediakan. Selain itu, jamaah tidak boleh masuk ke masjid dengan menggunakan sepatu atau sandal yang tidak bersih. Jamaah sebisa mungkin harus dalam keadaan rapi, bersih dan tidak dalam keadaan junub. Seorang jamaah dianjurkan untuk bersiwak sebelum masuk ke masjid, untuk menghindari bau mulut.
Pakaian
Agama Islam menganjurkan untuk berpakaian rapi, sopan, dan bersih dalam beribadah. Jamaah laki-laki dianjurkan memakai baju yang longgar dan bersih. Jamaah perempuan diharuskan memakai jubah yang longgar atau memakai hijab. Baik jamaah laki-laki maupun perempuan tidak boleh memakai pakaian yang memperlihatkan aurat. Kebanyakan umat Islam memakai baju khas Timur Tengah seperti jubah atau hijab. Pakaian harus baik sesuai Firman Allah dalam Al Quran surah Al Araf ayat 31, memerintahkan memakai pakaian indah pula.
Konsentrasi
Masjid sebagai tempat untuk beribadah tidak boleh diganggu ketenangannya. Pembicaraan dengan suara yang keras disekitar masjid yang dapat mengganggu jamaah di masjid dilarang. Selain itu, orang tidak boleh berjalan di depan jamaah yang sedang salat. Para jamaah juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang tidak bertulisan maupun berwarna supaya menjaga kekhusyuan salat.
Pemisahan Gender
Pemisahan antara lelaki dan perempuan di masjid sangat penting, agar tidak menimbulkan syahwat. Posisi jamaah wanita di masjid adalah di belakang jamaah pria. Nabi Muhammad saw dalam hadisnya: "Tempat ibadah terbaik bagi perempuan adalah di rumah". Bahkan khalifah
Umar bin Khattab melarang wanita untuk salat di masjid. Pada beberapa masjid di Asia Tenggara dan Asia Selatan, jamaah perempuan dipisahkan dengan sebuah hijab atau dibedakan lantainya. Sedangkan di Masjidil Haram, jamaah perempuan dan anak-anak diberi tempat khusus untuk beribadah.
Non Muslim di Masjid
Berdasarkan pendapat kebanyakan ulama, penganut selain Islam diperbolehkan untuk masuk ke masjid, selama mereka tidak makan atau tidur di dalamnya. Tapi, Mazhab Maliki memiliki pendapat lain yang melarang penganut selain Islam untuk masuk ke masjid dalam keadaan apapun.
Menurut Imam Hambali, penganut agama samawi, seperti Kristen maupun Yahudi masih diperbolehkan untuk masuk ke Masjidil Haram. Tapi, khalifah Bani Umayyah, Umar II melarang non-muslim untuk masuk ke daerah Masjidil Haram dan kemudian berlaku diseluruh penjuru Arab. Masjid-masjid di Maroko yang menganut Mazhab Maliki melarang non-muslim untuk masuk ke masjid. Di Amerika Serikat, non-muslim diperbolehkan untuk masuk, sebagai sarana untuk pembelajaran Islam.
Saat ini, di Saudi Arab, kota Mekkah dan Madinah hanya diperbolehkan untuk kaum Muslim saja. Sedangkan bagi non-muslim, diarahkan ke kota Jeddah.
10 Manfaat Membaca Al-Quran
Berikut ini adalah 10 manfaat membaca Al-Quran yang perlu Anda ketahui :
1. Memperoleh Pahala dari Allah SWT
Dari kegiatan membaca Al-Quran, memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT menjadi manfaat paling utama. Allah memahami niat kita dalam membaca kitab suci tersebut walaupun kita tengah terbata-bata saat melaksanakannya.
Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai pahala yang diperoleh dari kegiatan membaca Al-Quran ini, yakni “Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa menyibukkan diri untuk membaca Al-Quran sehingga lupa untuk berdoa dan memohon kepada Ku, Aku memberinya pahala yang lebih utama daripada pahala orang-orang yang bersyukur.’” (HR. At-Tirmidzi)
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW tersebut, jelas bahwa membaca Al-Quran merupakan ibadah wajib dan sangat disenangi oleh Allah SWT.
2. Diselamatkan Saat Hari Penghisaban Akhirat
Derajat orang yang selalu menyibukkan diri untuk membaca Al-Quran akan dinaikkan apalagi saat hari penghisaban di hari kiamat kelak. Derajat mereka akan selalu naik ke tempat atas yakni surga.
Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga orang yang pada hari kiamat berada di atas bukit pasir dari kesturi hitam tanpa disentuh ketakutan dan tidak dikenal penghisaban hingga penghisaban kepada semua manusia selesai. Pertama, orang yang membaca Al-Quran karena mengharapkan ridha dari Allah Azza wa Jalla. Kedua, orang yang mengimami sekelompok orang dengan membacanya dan mereka ridha kepadanya.”
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW tersebut, dapat dikatakan bahwa seseorang yang selalu membaca Al-Quran dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT maka kelak saat hari kiamat akan diselamatkan dari hari penghisaban.
3. Menjadi Keluarga dan Kepercayaan Allah SWT
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang berkata “Ahli Al-Quran adalah keluarga dan kepercayaan Allah”.
Dalam sabda tersebut, seorang ahli Al-Quran atau seseorang yang selalu membaca kitab suci Al-Quran, akan menjadi orang keistimewaan sekaligus kepercayaan Allah SWT.
Selain itu, dengan membaca Al-Quran kita dapat menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Seperti yang terdapat dalam sabda berikut!
Ahmad bin Hanbal berkata, “Saya bermimpi melihat Allah Azza wa Jalla. Saya bertanya, ‘Ya Tuhanku, apakah cara yang paling utama bagi seseorang untuk mendekat kepada-Mu?’ Dia menjawab, ‘Dengan kalam-Ku, wahai Ahmad.’ Saya bertanya lagi, ‘Ya Tuhanku, apakah dengan memahaminya atau tanpa memahaminya?’ Dia menjawab, ‘Dengan memahaminya ataupun tanpa memahaminya.”
4. Menjadi Obat Terbaik saat Sakit
Membaca kitab suci Al-Quran membuat perasaan, hati, dan pikiran kita menjadi tenteram. Mengapa? Karena dalam kitab suci Al-Quran, ayat-ayatnya mengandung kenikmatan dan keindahan yang dapat dirasakan oleh ahli Al-Quran.
Imam Al-Suyuthi, dalam Al-Itqan, berpendapat mengenai adanya dua puluh lima keistimewaan yang ada di sebuah kitab suci Al-Quran. Beliau berkata, “Ibnu Majah dari lain-lain meriwayatkan bahwa Ibn Mas’ud berkata, ‘Hendaklah kalian berobat dengan Al-Quran dan madu.”
Selain itu, dalam hadist lain juga menyebutkan mengenai manfaat Al-Quran yang dapat menjadi obat terbaik saat sakit, yakni “Obat terbaik adalah Al-Quran”.
Tak hanya itu, Thalhah bin Mushrif berkata “Jika Al-Quran dibacakan kepada orang yang sakit, sakitnya akan terasa ringan.”
5. Rumah Diberkahi oleh Allah SWT
Rumah yang kita tinggali, apabila sering kita bacakan ayat suci Al-Quran, tentu akan diberkahi oleh Allah SWT. Apabila anggota keluarga yang berada di rumah selalu membuka dan membaca Al-Quran maka rumah tersebut seolah bercahaya terang karena ibadah tersebut.
Amr bin Al-’Ash berkata bahwa “Setiap ayat dalam Al-Quran merupakan satu tingkatan di surga dan pelita di rumah kalian.”
6. Dijauhkan dari Setan
Setan atau jin merupakan makhluk Allah yang senantiasa akan mengganggu keimanan kita. Namun, hal tersebut dapat kita cegah dengan membaca Al-Quran.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa “Jin pernah berkata kepadaku, ‘Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat Al-Kursi. Dengan demikian, kamu akan senantiasa dalam lindungan Allah dan setan tidak dapat mendekat kepadamu hingga subuh.”
Selain itu, Abu Hurairah juga meriwayatkan sabda Rasulullah SAW mengenai rumah yang tidak akan dimasuki oleh setan apabila kita rajin membaca Al-Quran, yakni “Rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah tidak akan dimasuki setan.” (HR Al-Tirmidzi)
Bahkan, ayat yang terkandung di dalam kitab suci Al-Quran juga dapat menjadi penangkal sihir atau kejahatan setan lainnya.
Ibn Baththal bersabda mengenai hal tersebut, “Di dalam Al-Mu’awwidzat (Surat Al-Falaq dan Al-Nas) terkandung rahasia yang tidak terdapat dalam sesuatu apa pun selain Al-Quran. Sebab, ia mencakup semua doa yang meliputi banyak hal yang tidak disukai, seperti sihir, hasud, kejahatan setan, dan was was. Oleh karena itu, Rasulullah SAW merasa cukup dengan surah tersebut.”
7. Senantiasa Mendapatkan Perlindungan dari Allah SWT
Manfaat dari membaca kitab suci Al-Quran selanjutnya adalah kita sebagai makhluk Allah akan selalu memperoleh perlindungan dari-Nya.
Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca seluruh Surah Al-Dukhan, awal Surah Al-Mu’min hingga ayat: ilaihi al-mashir (ayat 1-3), dan Ayat Al-Kursi pada sore hari, ia akan terlindungi hingga pagi hari berikutnya. Barang siapa membacanya pada pagi hari, ia terlindungi hingga sore hari.” (HR Al-Tirmidzi)
8. Membuat Hati Menjadi Tenang
Grameds~ kalian pasti sering bukan mengalami hati yang tidak tenang? Entah merasa was-was atau berpikir seolah akan ada hal yang tidak menyenangkan terjadi. Nah, supaya perasaan tersebut hilang, ada baiknya kita membaca kitab suci Al-Quran.
Ibn ‘Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasullah SAW bersabda, “Jika kamu merasa was-was, bacalah ayat: Dialah Yang Mahaawal dan Yang Mahaakhir, Yang Mahazahir dan Yang Mahabatin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (QS Al-Hadid [57]: 3)” (HR Abu Dawud).
9. Berisi Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada zaman dahulu dan zaman sekarang, semuanya telah dituliskan oleh Allah SWT melalui kitab suci Al-Quran.
Ibn Mas’Ud berkata, “Jika kalian menginginkan ilmu pengetahuan, kaji dan pahamilah Al-Quran karena di dalamnya terdapat pengetahuan orang-orang dari generasi dahulu dan generasi yang akan datang.”
10. Dikabulkan Doa Kita
Doa-doa yang sering kita minta kepada Allah SWT, pasti ada yang dikabulkan dan ada yang tidak. Mengapa? Karena memang tidak semua yang kita minta kepada-Nya akan diberikan. Terkadang Allah SWT memang menghancurkan rencanamu supaya rencana yang telah kamu buat itu tidak menghancurkanmu di kemudian hari.
Sa’ad bin Abi Waqqash meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Doa Dzun Nun (Nabi Yunus AS) ketika berada di dalam ikan paus adalah, ‘La ilaha illa Anta, subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin, tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri sendiri.’ Jika seorang Muslim berdoa dengan ini untuk memohon sesuatu, Allah pasti mengabulkannya.” (HR Al-Tirmidzi dalam Al-Hakim).
Post a Comment